Sesi Dua, Cermati Bank-Komoditas
Penguatan IHSG siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Investor bisa mulai mencermati saham sektor perbankan dan komoditas.
Pada sesi pertama perdagangan Rabu (2/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
ditutup menguat 28,61 poin (0,83%) ke level 3.471,111. Indeks saham unggulan LQ45
juga naik 5,83 poin (0,96%) ke angka 610,957.
Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,421 miliar lembar saham, senilai Rp2,189triliun dan frekuensi 63.315 kali. Sebanyak 118 saham menguat, sedangkan 76 saham melemah dan 68 saham stagnan.
Pergerakan bursa kembali diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp70,8 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp869,5 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp798,6 miliar.
Mayoritas sektor saham mendukung pengutan indeks. Industri dasar memimpin penguatan 1,50%, keuangan 1,23%, infrastruktur 1,22%, perkebunan 1,11%, konsumsi 0,96%, manufaktur 0,76%, pertambangan 0,36% dan perdagangan 0,31%. Sedangkan sektor properti stagnan dan aneka industri melemah 0,22%.
Purwoko Sartono, analis dari Panin Securities memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks mengarah ke level resistance 3.490 dan 3.425 sebagai level support-nya,”.Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh positifnya pergerakan bursa regional dan global terutama setelah Dow Jones kembali tembus 12.000. Pasar merespon positif atas data sektor manufaktur AS yang dirilis semalalm. “Angkanya menunjukkan, tumbuh dengan laju tercepat dalam hampir selama 7 tahun di bulan Januari,” ujarnya.
Kondisi itu, imbuh Purwoko, menandakan inflasi AS melonjak melebihi perkiraan seiring menguatnya perekonomian. Indeks manufaktur The Institute for Supply Management (ISM) naik menjadi 60,8 di bulan Januari.
Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2004 dan di atas perkiraan analis 57,8 dari sebelumnya 58,5. “Karena itu, sentimennya positif bagi market regional dan berimbas juga ke pasar domestik,” paparnya.
Sementara itu dari dalam negeri, kekhawatiran pasar terhadap melambungnya inflasi Januari lalu, sudah mereda. Sebab, inflasi yang diperkirakan mencapai 1% ternyata angkanya di bawah itu.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, inflasi Januari di posisi 0,89% (month on month) dan 7,02% (year on year). “Sekarang, pasar tinggal menunggu bagaimana respons Bank Indonesia atas inflasi itu,” imbuhnya.
Adapun sektor saham yang berpeluang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah perbankan dan komoditas baik pertambangan maupun perkebunan. “Sebab, saham-saham di ketiga sektor tersebut sudah mengalami penurunan yang cukup tajam,” ujarnya.
Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut karena harganya sudah bergerak naik,” ucap Purwoko.
Best Regard,
Tony (etrading securities)
085 233 40 8500/085 635 40406
Tidak ada komentar:
Posting Komentar